Kami tunggu kreasi dan inspirasi Anda di farislasem@gmail.com

Rabu, 23 Desember 2009

Ayo.....Sedekah

Bahwa Nabi saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Hai anak cucu Adam, berinfaklah kalian, maka Aku akan memberi ganti kepadamu. Rasulullah saw. bersabda: Anugerah Allah itu penuh dan deras. Ibnu Numair berkata: (Maksud dari) mal'aan adalah pemberian yang banyak dan mendatangkan keberkahan, tidak mungkin terkurangi oleh apapun di waktu malam dan siang. (Shahih Muslim No.1658)



Sedekah pada adasarnya adalah pemberian seseorang kepada orang lain dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun kepada penerimanya.

sedekah (dalam bahasa jawa peweh), sangat dianjurkan diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan, namun apa realita yang ada disekitar kita??

tanpa aku sadari saat aku rewang disaudaraku yang punya hajatan, sebagaimana adat jawa, mereka pasti memberikan bingkisan kepada kerabat dan tetangganya sebagai rasa syukur atas nikmat dan hajat yang telah terlaksana. namun dalam pemberian itu ternyata ada pembedaan antara mana yang harus diserahkan kepada si A dan si B.

kecenderungan orang jawa memiliki rasa pekewuh, padahal disaat seperti ini pekewuh itu tidak diperlukan. disaat mereka mau memberikan bingkisan kepada si A (biasanya orang kaya dan dihormati) mereka memberikan bingkisan yang agak istimewa, seumpama bingkisan itu berisi nasi dan lauknya, pastilah lauknya lebih banyak dari pada yg lainnya. sedangkan bingkisan yg diberikan si B (tetangga, kerabat dan orang kampung biasa) bingkisannya sama dan ala kadarnya.

makanya tak heran saat-saat seperti itu telinga kita sering mendengar ocehan orang-orang yg rewang "bingkisan itu mau dikasihkan kepada siapa?", si A jawab temennya. "itu lauknya dan jajanannya ditambahi"... dan sedangkan apabila bingkisan itu hendak diberikan pada si B pastilah dia akan berkata “itu lho sisa kemarin…..”

Dari fenomena tersebut, mengapa pemberian yg kita berikan kepada "orang kaya" kok melah lebih istimewa bila dibandingka kepada "orang biasa"?? bukankah hal yg demikian itu justru terbalik ??? mampukah kita merubah tradisi itu ???

Seandainya Allah memberikan kekuatan pada kita semua tentang kehebatan dan kekuatan sedekah, maka kita semua akan berlomba2 bersedekah. Kita ingat sejenak, bagaimana Yusuf Mansyur merupakan salah satu icon ustadz yang sangat memperhatikan sedekah, setiap beliau mengisi pengajian dan seminar-seminar pasti dia menerangkan banyak tentang keutamaan sedekah tentunya disertai dengan bukti-bukti nyata dari para jamaahnya yang telah merasakan keajaiban sedekah itu.

Purdi E Candra, millyoner asal Jogja juga menjadikan sedekah sebagai salah satu kunci kesuksesan dia, tak canggung-canggung dalam memberikan mentoring di Entrepreneur University beliau juga menyarankan tentang banyak-banyaklah sedekah. Bahkan beliau sempat membuat single lagu tentang sedekah yang berjudul “Ayo Sedekah” berikut potongan syairnya :
sedekah dimana-mana, sedekah kemana-mana
ayo…sedekah, ayo…sedekah….
Hemat sedekah pangkal miskin
Banyak sedekah pangkal kaya
Boros sedekah tak akan miskin
Banyak sedekah pasti kaya
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Ayo.....Sedekah"

adeska mengatakan...

sedekah memang "mukjizat" yang ditawarkan Islam kepada kita, ummmatnya.
mengenai pembedaan perlakuan hadiah kepada orang yg kaya dan orang kebanyakan, memang harus diluruskan kembali niatnya. niat karena Allah, atau karena selain Allah.
ingat Lasem, ingat Gus Mus. salam takzim kagem beliau, ya.

Posting Komentar